nusakini.com Purworejo -  Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Purworejo Dri Sumarno menyampaikan dalam menghadapi musim kemarau para petani padi di wilayah Kabupaten Purworejo diminta untuk melakukan tanam sistem pethuk (jemput). Mengingat, dalam masa pertumbuhan tanaman padi masih membutuhkan pengairan yang cukup.

“Dengan sistim ini petani dapat melakukan pembenihan lebih awal. Setelah panen, lahan langsung diolah dan ditanami,” ujarnya, Kamis (17/3).

Dengan sistim ini lanjut Dri Sumarno, pada musim kemarau nanti tanaman padi sudah kokoh dan tidak banyak membutuhkan air, tinggal menunggu panen. “Padi itu bukan tanaman air, tapi butuh air,” jelasnya.

Dri Sumarno menambahkan, petani melakukan pembenihan lebih awal atau menjelang panen. Membuka sebagian lahan, khusus untuk penyemaian. “Bisa dilakukan bersama kelompok atau sendiri,” jelasnya.

Tananam padi yang sudah tua, sebelum dipanen seluruhnya sebagian dipanen lebih awal untuk tempat penyemaian. Dari sebagian lahan yang dipanen ini, khusus untuk kebutuhan penyemaian. “Nanti setelah panen dan langsung olah lahan, benih padi sudah siap ditanam. Tidak usah menunggu panen keseluruhan,” tandasnya.

Untuk menghindari kekeringan, setelah seluruh tanaman dipanen, lahan tidak dianggurkan. “Kalau bisa lansung diolah karena benih juga sudah siap,” pungkasnya. (mk)